Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin menegaskan beras di Jabar tidak dalam keadaan defisit, malah stoknya mencukupi sampai Hari Raya Idul Fitri pada 10-11 April 2024.
"Stok beras Jabar sampai Lebaran aman, dan tidak dalam situasi defisit," ujar Bey Machmudin, di Gedung Sate, Bandung, Rabu.
Untuk menjaga beras tetap tersedia bagi masyarakat, Bey mengatakan Pemprov Jabar terus berkomunikasi secara intens dengan Bulog untuk penyediaan beras di retail-retail.
Namun menurut Bey lagi, distribusi beras dari Bulog ke retail kedatangannya bertahap, mengingat cadangan beras tersebut harus diproses terlebih dahulu hingga menyebabkan jumlahnya terkesan sedikit.
"Harus dilakukan pengepakan segala macam, jadi jumlahnya pun sedikit," katanya lagi.
Karenanya, Bey mengimbau masyarakat tetap tenang untuk menyikapi kelangkaan dan kenaikan beberapa komoditas, dengan menyesuaikan belanja dengan kebutuhan.
Selain itu, Bey juga meminta pemda kabupaten dan kota lebih gencar mengadakan pasar murah secara masif untuk meringankan beban masyarakat, tidak melulu mengandalkan provinsi.
"Selain masyarakat tidak perlu panic buying, pasar murah (harusnya) digeber di kabupaten dan kota, jadi tidak hanya kami (provinsi). Tapi kembali lagi kepada anggaran masing-masing (kabupaten/kota) apakah ada atau tidak," ujarnya pula.
"Stok beras Jabar sampai Lebaran aman, dan tidak dalam situasi defisit," ujar Bey Machmudin, di Gedung Sate, Bandung, Rabu.
Untuk menjaga beras tetap tersedia bagi masyarakat, Bey mengatakan Pemprov Jabar terus berkomunikasi secara intens dengan Bulog untuk penyediaan beras di retail-retail.
Namun menurut Bey lagi, distribusi beras dari Bulog ke retail kedatangannya bertahap, mengingat cadangan beras tersebut harus diproses terlebih dahulu hingga menyebabkan jumlahnya terkesan sedikit.
"Harus dilakukan pengepakan segala macam, jadi jumlahnya pun sedikit," katanya lagi.
Karenanya, Bey mengimbau masyarakat tetap tenang untuk menyikapi kelangkaan dan kenaikan beberapa komoditas, dengan menyesuaikan belanja dengan kebutuhan.
Selain itu, Bey juga meminta pemda kabupaten dan kota lebih gencar mengadakan pasar murah secara masif untuk meringankan beban masyarakat, tidak melulu mengandalkan provinsi.
"Selain masyarakat tidak perlu panic buying, pasar murah (harusnya) digeber di kabupaten dan kota, jadi tidak hanya kami (provinsi). Tapi kembali lagi kepada anggaran masing-masing (kabupaten/kota) apakah ada atau tidak," ujarnya pula.