Bandung (ANTARA) - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengajak Pemuda untuk memiliki benteng diri, dalam upaya menolak usaha agitasi (hasutan) "buzzer" di media sosial, terlebih kini sudah memasuki tahun politik di mana 2024 akan digelar pemilu.
"Kita harus bijak dalam bermain di media sosial tidak telan mentah-mentah apalagi dengan langsung menyebarkan pesan mereka yang mengagitasi," kata Bambang Soesatyo dalam Seminar Nasional di Munas Sapma Pemuda Pancasila, Bandung, Kamis.
Buzzer, diakui Bamsoet (sapaan akrab Bambang Soesatyo), memang cukup meresahkan dan sangat menentukan dalam mempengaruhi opini publik, di mana yang terakhir teras saat Pilpres 2019.
Menurut Bamsoet, meskipun buruk, buzzer hanya berperan sebagian, sementara sebagian lainnya adalah peran masyarakat sendiri yang mudah percaya ketika baru membaca sebatas judul dan langsung menyebarkan pesan-pesan agitatif para buzzer yang bisa memiliki sampai ratusan akun tersebut.
"Nah itu juga kita punya andil untuk menghidupi para buzzer ini, coba kalau kita ketika terima broadcast mereka yang mengagitasi kita diamkan saja atau kita delete enggak akan hidup mereka. Kita jangan mau diadudomba itu saja kuncinya," ucap dia.
Dengan kita terlalu polos dalam menyikapi pesan-pesan bernuansa agitatif dari para buzzer yang "dipelihara" oleh mereka yang berkontestasi dalam politik, kata Bamsoet, sama saja dengan menghidupi mereka.
"Jadi bijaknya kita dalam bersedia sosial jangan langsung menyebarkan, itu akan menghambat dan menghentikan mereka nantinya," ucap dia.