"Rp180 ribu preminya kita hanya membayar Rp36 ribu, sisanya disubsidi sama pemerintah pusat, dari pemda Rp36 ribu, 20 persennya, sisanya sama pusat, mereka (petani) tidak mengeluarkan uang sama sekali," katanya.
Ia berharap adanya asuransi pertanian itu bisa memberikan ketenangan kepada petani, dan tidak mengalami kerugian yang besar apabila usaha pertaniannya gagal panen akibat bencana alam seperti saat ini dampak kemarau.
"Asuransi ini sangat bisa menyelamatkan petani, makanya beberapa komunitas diusulkan untuk daftar asuransi, sekarang ini baru padi dengan jagung yang lainnya belum," katanya.
Dispertan Garut siapkan asuransi tani minimalkan kerugian dampak kemarau
Kamis, 27 Juli 2023 18:19 WIB