Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menawarkan kesempatan kepada penemu alat Nikuba yang merupakan akronim 'Niku Bayu' atau 'Ini Air' untuk melakukan riset lanjutan terhadap alat yang diklaim bisa mengubah air menjadi bahan bakar tersebut.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan BRIN memiliki berbagai fasilitas riset yang bisa dipakai tidak hanya oleh kalangan akademisi maupun industri, tetapi juga individu.
"BRIN punya semua fasilitas yang kami sediakan untuk seluruh fasilitas periset di Tanah Air, baik itu di kampus termasuk juga personal seperti yang membuat Nikuba. Itu salah satu yang sedang kami ajak supaya bisa dibuktikan secara saintifik, itu dulu nomor satu," ujarnya dalam konferensi pers di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Handoko mengklaim BRIN telah mengetahui kehadiran Nikuba sejak tahun lalu dan sudah mengirimkan tim untuk melihat alat tersebut.
Berdasarkan asesmen tim BRIN, Nikuba perlu ada riset lanjutan. Meski demikian, BRIN tetap mengapresiasi dan mendukung temuan tersebut.
Handoko ingin penemu Nikuba menyempurnakan alat itu bersama-sama mengingat Nikuba adalah bahan bakar berbasis hidrogen yang punya banyak variasi dan banyak temuan.
"Kalo di sains, kita harus cukup berhati-hati, jadi kita akan melihat bersama-sama, kita kembangkan sampai terbukti secara saintifik bisa diterima oleh komunitas ilmiah," ucap Handoko.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, penemu Nikuba yang bernama Aryanto Misel mengunjungi Milan di Italia pada 18 Juni 2023 lalu. Dia mendapat kesempatan untuk mempresentasikan alat Nikuba kepada beberapa pabrikan otomotif Italia.
Menurut Aryanto, Nikuba dapat mengubah air menjadi energi mesin pembakaran dalam internal combustion engine pada kendaraan bermotor.
BRIN beri fasilitas riset untuk penemu alat Nikuba
Rabu, 5 Juli 2023 20:19 WIB