Sebelumnya, Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi menyebut mesin Nikuba yang dikembangkan oleh warga bernama Aryanto Misel (67) bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo dilirik oleh penyedia energi bagi perusahaan otomotif asal Italia yakni Ferrari dan Lamborghini.
Kapendam III/Siliwangi Kolonel Adhe Hansen mengatakan beberapa waktu lalu Aryanto memang sedang berada di Italia untuk menawarkan mesin tersebut. Aryanto memang dipanggil oleh penyedia energi itu untuk menjelaskan karyanya.
Baca juga: Warga Cirebon ciptakan "Nikuba" konverter air jadi BBM di sepeda motor
"Kemarin dia tuh dipanggil (ke Italia), jadi mesin itu mengolah air untuk bisa menjadi bahan bakar, intinya itu," kata Adhe di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Kini pun pihaknya masih menunggu kepulangan Aryanto ke Tanah Air untuk bisa menjelaskan terkait komunikasinya itu dengan perusahaan otomotif asal Italia tersebut. Menurutnya Aryanto dijadwalkan tiba di Indonesia pada Rabu (5/7).
"Hasilnya belum tahu, besok kan balik dia itu, dia langsung akan menemui Pangdam," katanya.
Dalam keterangan resmi Kodam Siliwangi, mesin yang dinamakan Nikuba itu merupakan akronim dari 'Niku Banyu' atau 'Ini Air'. Mesin itu mampu mengkonversi air melalui sistem pemisahan hidrogen dan oksigen pada kandungan air hingga menjadi energi mesin pembakaran dalam Internal Combustion Engine (ICE) di kendaraan.
Dalam prosesnya, Nikuba berhasil terus disempurnakan sehingga lebih efisien saat digunakan untuk kendaraan dengan kemungkinan bisa menghemat 100 persen bahan bakar minyak.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo telah memberangkatkan Aryanto dan timnya yang terdiri dari Sumardi Dadang dan Immanuel Hutapea ke Italia sejak Jumat (16/6).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN sediakan fasilitas riset untuk penemu alat Nikuba