Lebih lanjut, penghapusan kemiskinan ekstrem pada sektor Koperasi dan UMKM, memiliki tantangan tersendiri karena jumlahnya yang tersebar.
Ia pun mendorong adanya sinergi dari lintas Kementerian/Lembaga, Pemerintah daerah hingga perbankan untuk mendukung program prioritas ini.
"Kuncinya ada bagaimana nanti usaha yang dikembangkan didukung dengan pembiayaan. Memang harus sedikit longgar agar UMKM dapat dengan mudah mengakses pembiayaan, masih banyak pelaku UMKM enggak punya aset, tempat usaha nyewa, tapi kalau ke bank harus pakai agunan, di negara lain itu tidak pakai lagi, pakainya credit scoring," kata Teten.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan saat ini terdapat lima kecamatan dan 25 desa yang masuk dalam kategori daerah miskin ekstrem. Sedangkan jumlah pelaku usaha mencapai 55.205 UMKM.
Adapun produk-produk UMKM unggulan dari Klaten antara lain batik tulis, batik Sindu Melati, batik warna alam, lurik, konveksi, meubel, logam, keramik, tembakau dan beras.
"Kami mohon arahan atas kunjungan luar biasa ini. Mudah-mudahan tahun depan kami bisa menurunkan angka status miskin ekstrem tersebut," ujar Sri Mulyani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MenKopUKM: Hapus kemiskinan ekstrem dengan penciptaan lapangan kerja
MenKopUKM sebut hapus kemiskinan ekstrem dengan penciptaan lapangan kerja
Selasa, 20 Juni 2023 15:01 WIB