Bandung (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan pembentukan koperasi apalagi yang berbasis digital akan semakin mempermudah pelaku usaha mendapatkan akses kredit usaha rakyat (KUR).
“Kita punya berbagai skema pembiayaan yang tadi KUR klaster lalu juga pembiayaan untuk koperasi ini bisa kita kembangkan. Pokoknya asal masuk ke dalam klaster eFishery itu bank penyalur KUR saya kira akan lebih mudah menyalurkannya kepada para peternak misal memperluas lahan tambaknya agar skala ekonominya lebih besar,” kata MenKopUKM Teten dalam acara 10th Anniversary eFishery di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Menteri Teten juga meluncurkan koperasi ekosistem digital pertama di Indonesia bernama Koperasi Multi Pihak (KMP) Tumbuh Bersama Pembudidaya (Koperasi TBP) yang tergabung dalam ekosistem digital eFishery.
Ia menuturkan KMP menjadi ekosistem yang mencakup investor, funder, partners (suplier, agen pakan, pabrik pakan, dan sebagainya), buyer, eFisherian, hingga para petambak dan pembudidaya ikan dan udang.
"Dari suatu kegiatan ekonomi yang melibatkan banyak pihak, memang paling cocok digunakan koperasi multipihak sehingga, sirkular ekonomi akan lebih optimum dimanfaatkan untuk memperbesar seluruh pihak yang terlibat dalam bisnis ini," ucapnya.
Melalui masuknya eFishery ke dalam koperasi, diharapkan plafon KUR 2023 sebesar Rp297 triliun dapat segera tersalurkan karena per 30 September 2023 KUR yang tersalurkan baru sebesar 59,17 persen atau sejumlah Rp175,73 triliun.
MenKopUKM mengatakan Koperasi TBP berperan sebagai supply chain, di mana produk pembudidaya dipasarkan secara kolektif melalui koperasi. Koperasi juga sebagai penyedia tahapan awal dalam mendistribusikan komoditas pembudidaya dan petambak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MenKopUKM : pembentukan koperasi permudah akses KUR