Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merevitalisasi kawasan sentra industri kecil dan menengah (IKM) untuk meningkatkan kapasitas pelaku IKM sekaligus menjadi salah satu upaya memompa tingkat perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap seluruh fasilitas dan dukungan peningkatan daya saing untuk pelaku IKM, baik yang bersumber dari anggaran Dana Alokasi Khusus ataupun APBN, APBD dan sumber pembiayaan lainnya dapat berkontribusi positif dan nyata bagi peningkatan perekonomian,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Adapun fasilitasi peningkatan teknologi dan sarana prasarana produksi menggunakan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Industri Kecil dan Menengah (DAK Fisik Bidang IKM).
Salah satu hasil pelaksanaan program peningkatan daya saing melalui DAK Fisik Bidang IKM pada tahun 2022 adalah Revitalisasi Sentra IKM Pangan Olahan di Kolok Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Selain itu, Dirjen IKMA juga telah menghadiri peletakan batu pertama program Pembangunan Sentra Tenun Silungkang, yang anggarannya dibiayai oleh DAK Fisik Bidang IKM Tahun 2023.
“Kami mengharapkan Pemerintah Kota Sawahlunto agar melengkapi mesin peralatan produksi pada Sentra IKM Pangan Olahan di Kolok yang belum terpenuhi melalui DAK TA 2022 dan melakukan pemutakhiran teknologi secara bertahap sesuai perkembangan terkini,” papar Reni.
Menurut dia, selain aspek pembangunan gedung serta fasilitasi mesin dan peralatan pada sentra IKM olahan pangan, diperlukan juga adanya peningkatan daya saing melalui fasilitasi nonfisik, di antaranya dengan penerapan standar mutu pangan yang berpedoman pada Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB).