Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Duta generasi muda Abang dan Mpok Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Angkatan 2022 menanam bibit bakau sebagai upaya mencegah abrasi sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di wilayah pesisir Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong.
Perwakilan Abang Kabupaten Bekasi Dandi mengatakan penanaman bibit pohon bakau ini sebagai upaya melestarikan lingkungan serta mencegah terjadi abrasi khususnya di wilayah pesisir pantai utara Kabupaten Bekasi.
"Melestarikan lingkungan menjadi tugas bersama, bukan hanya pemerintah daerah saja. Banyak manfaat dari kegiatan kita hari ini," katanya di Kabupaten Bekasi, Selasa.
Dia mengatakan pohon bakau memiliki banyak manfaat. Selain memperlambat laju abrasi, bakau memiliki manfaat ekologis dengan menghasilkan banyak oksigen serta manfaat ekonomis karena bisa diolah menjadi beragam produk makanan dan minuman.
"Mangrove ini sangat banyak manfaatnya, salah satunya bisa memperlambat laju abrasi, menghasilkan oksigen, serta mengurangi terik cuaca panas. Hutan bakau di sini juga menjadi habitat asli hewan dilindungi," katanya.
Sebagai duta daerah, Dandi mengajak warga Kabupaten Bekasi khususnya warga setempat untuk selalu melestarikan lingkungan demi menjaga keseimbangan ekosistem wilayah pesisir.
Sementara itu, Sekretaris Desa Pantai Bahagia Ahmad Qurtubi mengapresiasi dan mendukung penuh aksi penanaman bibit pohon bakau yang dilakukan Abang serta Mpok Kabupaten Bekasi.
Menurut dia, kegiatan positif ini juga bisa memberikan pemahaman bagi masyarakat terkait pentingnya menanam pohon bakau di wilayah pesisir. Selain menjadi sarana edukasi, penanaman ini dalam jangka panjang juga dapat menjadi perisai hijau yang dapat melindungi daratan pesisir.
"Kita juga selalu kampanye tentang penanaman mangrove, karena abrasi di daerah kita sangat luas. Secara umum sekitar 2.400 hektare lahan di Muaragembong sudah habis terkena abrasi. Untuk di Pantai Bahagia sendiri sekitar 1.800 hektare yang terkena abrasi," ucapnya.
Qurtubi mengaku kegiatan menanam bakau sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Kerja sama dilakukan dengan komunitas pecinta lingkungan, pemerintah daerah, CSR korporasi serta lintas sektor lain.
"Pemerintah desa bersama Pokdarwis, pegiat lingkungan yang dibantu oleh CSR, sudah menanam mangrove kurang lebih seluas 60 hektare," katanya.
Dirinya berharap penanaman bibit bakau mampu memberikan manfaat bagi masyarakat pesisir Muaragembong. Selain itu dapat menumbuhkan kepedulian warga akan pentingnya kawasan lindung hutan bakau bagi kehidupan kawasan pesisir.*