Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tetap terkendali dalam sasarannya, dengan inflasi inti yang diperkirakan juga terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran.
“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi IHK tetap terkendali dalam sasarannya,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Desember 2024, di Jakarta, Rabu.
Selain ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, inflasi inti yang diperkirakan terjaga juga seiring dengan kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah Bank Indonesia, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi.
“Inflasi volatile food (VF) diprakirakan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi Bank Indonesia dan pemerintah pusat dan daerah,” kata Perry.
Ia menyampaikan, Bank Indonesia juga terus berkomitmen memperkuat efektivitas kebijakan moneter guna menjaga inflasi tahun 2024 dan 2025 terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen, dengan tetap mendukung upaya penguatan pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya pada November 2024, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tetap terjaga sebesar 1,55 persen (year-on-year/yoy).
Perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi inti yang terkendali pada level 2,26 persen (yoy) sejalan dengan konsistensi kebijakan suku bunga Bank Indonesia untuk mengarahkan ekspektasi inflasi.
Sementara itu, kelompok volatile food mencatat deflasi 0,32 persen (yoy) didukung oleh peningkatan pasokan pangan, seiring berlanjutnya musim panen, eratnya sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), dan pengaruh base effect harga pangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI meyakini inflasi IHK ke depan tetap terkendali dalam sasaran