Bandung, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, menyebutkan kekurangan pasokan daging ayam ras selama periode libur panjang Hari Raya Idul Fitri 2023 menjadikan komoditas itu sebagai penyumbang terbesar inflasi di Kota Bandung.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bandung Tubagus Agus Mulyadi mengatakan pada April 2023, tingkat inflasi di Kota Bandung sebesar 4,17 persen secara year on year (yoy).
Baca juga: DKPP catat harga ayam dan cabai turun di Kota Bandung setelah Lebaran
"Penyumbang inflasi terbesar di Kota Bandung masih kebutuhan komoditas daging ayam ras dengan bobot sebesar 0,3 persen," katanya di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Menurut dia, angka inflasi itu masih tergolong rendah di tingkat Jawa Barat.
Ia mengatakan pada periode libur panjang itu, pasokan daging ayam dari para peternak berkurang dibandingkan sebelumnya. Hal itu, kata dia, menghambat kelancaran distribusi pengiriman pasokan pangan ke Kota Bandung.
Untuk itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memiliki peran penting untuk membuat strategi yang bisa diimplementasikan demi menjaga ketahanan pangan dan inflasi di Kota Bandung.
"Peran aktif TPID dan sinergitas pengurusnya di Kota Bandung ini diharapkan mampu menjaga tren inflasi yang saat ini sudah membaik di Kota Bandung," kata dia.Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Barat Kibti Hartiyanti mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya guna mengendalikan inflasi bersama TPID Kota Bandung, salah satunya melalui operasi pasar murah.
Dia memperkirakan tingkat inflasi di Jawa Barat akan kembali kepada rentang sasaran 3 persen hingga akhir 2023.
Baca juga: Kota Bandung deflasi karena pemerintah berhasil tekan harga
Untuk mencapai hal itu, menurutnya, ada beberapa hal yang harus diwaspadai, di antaranya fenomena alam El Nino yang berdampak pada sektor pangan dan juga kenaikan harga energi global.
"Pada triwulan pertama 2023 ini (pertumbuhan ekonomi Jawa Barat) tumbuh 5 persen. Kondisi ini lebih baik dari triwulan IV tahun 2022 yang sebesar 4,61 persen," kata Kibti.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung menyebutkan daging ayam memiliki andil 0,3 persen untuk inflasi. Sedangkan komoditas lainnya yakni bawang merah sebesar 0,2 persen, dan bawang putih sebesar 0,1 persen.