Bandung (ANTARA) -
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat angka pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat pada Triwulan I 2023 ini belum menyamai angka laju pertumbuhan ekonomi seperti tahun 2022 atau saat memasuki masa peralihan pandemi COVID-19.
Kepala BPS Jawa Barat Marsudjiono mencatat pada tahun 2022, angka laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tercatat sebesar 5,45 persen, sedangkan pada Triwulan I 2023, angka laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat baru mencapai 5 persen.
"Mudah-mudahan kinerja ekonomi tetap bergerak, kita masih punya triwulan dua, triwulan tiga, dan empat," kata Marsudjiono dalam pemaparan pertumbuhan ekonomi yang dikutip di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Secara umum, dia mencatat laju pertumbuhan ekonomi sejak 2018 hingga Triwulan I 2023 itu memang cukup bergejolak. Pada tahun 2018, menurut angka laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yakni sebesar 5,65 persen.
Kemudian angka tersebut turun menjadi 5,02 persen di tahun 2019. Saat pandemi COVID-19 di tahun 2020, menurutnya laju pertumbuhan ekonomi kemudian terpuruk menjadi 2,52 persen.
Lalu di tahun 2021, menurutnya laju pertumbuhan ekonomi mulai pulih hingga naik ke angka 3,74 persen. Selanjutnya pada tahun 2022, angka pertumbuhan ekonomi mulai menyamai seperti tahun-tahun sebelum pandemi yakni sebesar 5,45 persen.
Adapun menurutnya pada triwulan pertama, angka pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih di bawah angka nasional, berbeda dengan Triwulan I pada tahun 2022.
Untuk itu, dia mengajak seluruh pihak agar menjaga laju pertumbuhan ekonomi guna semakin meningkat supaya daya beli masyarakat serta aktivitas ekonomi tetap positif selama 2023.
"Kita tidak perlu berkecil hati, mudah-mudahan kita masih bisa meningkatkan kinerja, sektor industri, serta konsumsi masyarakat, dan geliat daripada perdagangan," kata Marsudjiono.