Purwakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi meminta perseteruan antara ibu dan anak dengan seorang pegawai SPBU yang viral beberapa waktu lalu di media sosial diakhiri.
“Kalau masing-masing mencari siapa yang benar sampai kiamat tidak akan ketemu, kemudian kalau merasa paling benar juga tidak ada untungnya. Sekarang peristiwa sudah terjadi dan harus selesai,” kata Dedi dalam sambungan telepon di Purwakarta, Jawa Barat, Minggu.
Kedua pihak telah dipertemukan di rumah Dedi Mulyadi, di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Dalam pertemuan tersebut, papar dia, pada awalnya kedua pihak masih tetap dengan argumen masing-masing yang saling menyalahkan.
Dedi tak mau memperkeruh perseteruan tersebut dan mengakhiri adu argumen kedua belah pihak. Baginya sampai kapan pun kedua pihak akan merasa paling benar.
Pada akhirnya Winda yang merupakan mantan pegawai SPBU itu mengakui kesalahannya. Ia tak ingin lagi membela diri dan menyerahkan sepenuhnya penilaian pada masyarakat atas video yang telah viral tersebut.
“Saya minta maaf kepada ibu dan teteh. Ke depan ini akan jadi pelajaran buat saya. Saya ikhlas, dari hati paling dalam meminta maaf,” kata Winda.
Sementara itu, Imas dan anaknya Fanny meminta maaf karena tersulut emosi hingga akhirnya perseteruan tersebut berlarut-larut. Ia menyebut jika saja saat itu Winda meminta maaf tidak akan ada masalah seperti ini.
Dedi Mulyadi damaikan perseteruan ibu-anak dengan pegawai SPBU
Senin, 27 Maret 2023 7:00 WIB