Cianjur (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, menargetkan proses belajar mengajar di sejumlah wilayah terdampak gempa dapat berjalan normal empat bulan ke depan setelah pembangunan seluruh sekolah ambruk tuntas.
Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdikpora Cianjur, Helmi Halimudin di Cianjur, Selasa, mengatakan perbaikan bangunan sekolah terutama SMP yang rusak akibat gempa ditargetkan selesai sekitar bulan April, sehingga proses belajar mengajar dapat kembali normal.
"Pembangunan dilakukan Dirjen PUPR untuk sekolah yang rusak berat, baik SD maupun SMP, sehingga setelah tuntas dibangun proses belajar yang mengajar yang terganggu karena di dalam tenda darurat akan berjalan normal kembali di dalam kelas," katanya.
Helmi mengungkapkan, ketika rapat dengan Dirjen PUPR perbaikan bangunan sekolah yang rusak berat ditarget selesai dalam 4 bulan ke depan, dimana dari puluhan sekolah SMP yang rusak sudah mulai dibangun dan diperkirakan tuntas bulan April.
Prioritas perbaikan kerusakan gedung sekolah akibat gempa terdapat di empat kecamatan, Cianjur, Cugenang, Warungkondang dan Pacet. Sedangkan proses pembangunan kembali sekolah yang rusak sesuai perintah Presiden RI menjadi prioritas dengan target waktu.
"Kami berharap pembangunan dapat berjalan lancar dan sesuai target karena kasihan siswa didik harus menjalani proses belajar mengajar dan ujian semester di dalam tenda, sudah pasti konsentrasinya berkurang dibandingkan di dalam kelas," katanya.
Akibat gempa magnitudo 5.6 yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2023) menyebabkan ratusan ribu rumah rusak berat, termasuk 121 bangunan sekolah SD dan SMP yang sebagian besar nyaris rata dengan tanah, sehingga perlu dilakukan pembangunan kembali.