Cirebon, Jawa Barat (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan wilayah Jawa Barat tidak memerlukan beras impor, mengingat daerah tersebut setiap tahunnya mengalami surplus sebanyak 1,5 juta ton.
"(Produksi beras) Jawa Barat surplus, kita surplus setiap tahun 1,5 juta ton," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Cirebon, Jabar, Rabu, saat melakukan kunjungan kerja di Pasar Pasalaran, Kabupaten Cirebon.
Baca juga: Bulog Indramayu sebut stok aman tanpa beras impor
Menurutnya, kenaikan harga beras di Jawa Barat, sedang dilakukan penelusuran, mengingat daerah tersebut menjadi salah satu lumbung padi nasional dengan setiap tahunnya mengalami surplus 1,5 juta ton.
Kang Emil melanjutkan dengan adanya kenaikan harga beras, pihaknya akan melakukan intervensi ke pasar, baik dengan cara operasi pasar, maupun mengintervensi distribusi melalui subsidi kendaraan logistik.
Ia juga menekankan sebentar lagi memasuki musim panen, sehingga beras impor tidak diperlukan lagi.
"Jawa Barat jangan sampai (ada beras) impor, karena mengalami surplus, kalau daerah lainnya silakan saja," tuturnya.
Kang Emil juga meminta kepada daerah yang berada di Jawa Barat, agar tidak mendatangkan beras impor, apalagi di Kabupaten Indramayu yang menjadi lumbung padi nasional. "Indramayu juga jangan sampai mendatangkan beras impor," katanya.
Gubernur sebut Jabar tak perlu beras impor
Rabu, 25 Januari 2023 11:10 WIB