“Semakin banyak dan besar upaya kabupaten dan kota dalam mendukung pengelolaan pajak provinsi dan layanannya, akan semakin besar dana bagi hasil yang akan diberikan," kata dia.
Berdasarkan data Bapenda Jabar, realisasi hingga November 2022, ada lima wilayah yang mendapatkan dana bagi hasil paling besar, yaitu Kota Bandung Rp839 miliar, Kabupaten Bogor Rp834 miliar, Kota Bekasi Rp821 miliar, Kabupaten Bekasi Rp742 miliar, dan Kabupaten Bandung Rp510 miliar.
Dedi Taufik menargetkan dana bagi hasil untuk kabupaten kota di Jawa Barat meningkat pada 2023. “Per November itu rata-rata realisasi dana bagi hasil sudah di atas 90 persen dari target yang telah ditetapkan, totalnya mencapai Rp 8 triliun," katanya.
Baca juga: Jawa Barat integrasikan semua layanan publik di aplikasi Supar Apps Sapawarga
Baca juga: Jawa Barat integrasikan semua layanan publik di aplikasi Supar Apps Sapawarga
Menurut dia, optimisme itu selaras dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menyatakan bahwa perekonomian di Jawa Barat tahun depan tetap baik meski dibayangi resesi global.
“Pak Gubernur menyatakan perekonomian Jabar tahun depan cerah, berdasarkan kajian Bank Indonesia, tahun depan perekonomian akan tetap baik. Kuncinya menjaga dan memantau sumber ekonomi yang sudah ada, sekaligus menggali serta memaksimalkan potensi,” kata Dedi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil mengatakan semua pembagian sudah sesuai dengan berbagai mekanisme penghitungan yang diatur dalam peraturan hukum yang berlaku.
"Saya sampaikan dana bagi hasil dari Pemerintah Provinsi Jabar untuk kabupaten kota besar sekali. Penduduk Kabupaten Bogor besar menjadi salah satu wilayah yang mendapatkan porsi dana bagi hasil yang besar," kata Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.