"Senin petang, kami mendapat laporan kalau 16 rumah milik warga yang sebelumnya masih ditempati mengalami retak ditambah pintu dan jendela rumah tidak dapat ditutup karena mengalami pergeseran, sehingga mereka kami minta untuk mengungsi untuk antisipasi hal tidak diinginkan," kata Rudi Wibowo.
Baca juga: BPBD Cianjur masih lakukan pendataan terkait banjir di Cibeber
Sebelumnya Camat Cibeber, Epi Rusmana, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, untuk mendirikan posko di Kampung Warungkuda, Desa Selagedang, guna meringankan beban korban longsor disertai pergerakan tanah.
Tercatat empat rumah warga tertimbun longsor dan sepuluh rumah lainnya rusak akibat longsor dan pergerakan tanah yang nyaris bersamaan terjadi. Saat ini dari 14 kepala keluarga terdiri dari 27 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat aman guna menghindari bencana alam susulan.
Hingga Ahad (9/10) 2022 pergerakan tanah yang melanda perkampungan terus meluas dengan ke dalaman mencapai 1 meter, merusak bagian luar dan dalam rumah warga terutama di bagian lantai dan dinding, sehingga pihaknya bersama Pemkab Cianjur dan aparat Desa Selagedang akan merelokasi perkampungan, demiian Epi Rusmana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: Pengungsi pergerakan tanah di Cibeber-Cianjur bertambah