Cianjur, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, menyatakan jumlah pengungsi akibat pergerakan tanah di Desa Selagedang, Kecamatan Cibeber, bertambah menjadi 30 kepala keluarga, sebagian besar tinggal di rumah sanak saudaranya dan posko kebencanaan.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi Senin, di Cianjur mengatakan pergerakan tanah terus meluas dengan kedalaman yang terus bertambah.
Baca juga: Pemkab Cianjur relokasi 14 keluarga korban pergerakan tanah di Salagedang
Sebagian besar warga yang terdampak sudah meninggalkan rumahnya untuk mengungsi ke sejumlah tempat termasuk posko kebencanaan yang bangun secara swadaya.
"Satu hari sebelumnya warga yang mengungsi sebanyak 14 kepala keluarga dengan 27 jiwa, namun hari ini jumlahnya bertambah menjadi 30 kepala keluarga dengan 90 jiwa karena sebagian besar mengeluhkan rumah mereka mengalami retak di bagian dinding dan lantai," katanya.
Karena itu, pihaknya menyiagakan sekitar 30 orang Relawan Tangguh Bencana (Retana) untuk melakukan pengawasan terkait pergerakan tanah yang terus meluas, termasuk mengevakuasi warga ketika hujan kembali turun sehingga berpotensi terjadinya longsor susulan dan pergerakan tanah semakin dalam.