Sentra Kedelai
Semangat masyarakat Desa Cibulan dapat menjadi contoh daerah lain dalam pengembangan kedelai untuk memenuhi permintaan pasar domestik yang cukup besar, khususnya untuk industri tahu dan tempe.
Cara yang dilakukan masyarakat Desa Cibulan dalam memanfaatkan tanah tidak produktif menjadi lahan kedelai, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Ahmad Juber, merupakan upaya memuliakan tanah yang memberikan penghidupan bagi masyarakat.
Pemerintah daerah melalui kebijakan-kebijakannya akan terus mengembangkan produksi kedelai di Kuningan.
Penerapan konsepnya yakni kedelai lokal merupakan komoditas yang harus terus dikembangkan di negara ini, termasuk di Kabupaten Kuningan. Salah satunya dengan mengembangkan lahan-lahan marginal bekas galian pasir, tanah, lahan Perhutani, dan lainnya.
Upaya mengembangkan tanaman kedelai di Kuningan karena kebutuhan pasar cukup tinggi, terutama untuk kebutuhan bahan baku pengrajin tahu dan tempe, yang mencapai 4 ribu sampai 5 ribu ton per tahun.
Produksi kedelai Kuningan masih jauh untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar. Selama ini kedelai impor menutupi kebutuhan pengrajin tahu tempe itu sebesar 90 persen, sisanya 10 persen dari kedelai lokal.
Dengan berbagai upaya, pemerintah daerah mendapat dukungan dari masyarakat, khususnya petani untuk menanam kedelai serta kerja keras dari para penyuluh.