Panen ketiga hasilnya kembali naik menjadi 50 ton dari lahan 100 hektare dengan melibatkan 125 orang. Pada panen keempat tahun 2021 sebanyak 150 ton dari luas tanam 200 hektare dengan petani yang terlibat 225 orang.
Pada tahun 2021 akhir itu sudah 225 orang terlibat. Artinya, masyarakat Desa Cibulan menyadari dan mengikuti program pemerintah desa untuk memanfaatkan lahan-lahan bekas galian pasir guna ditanami kedelai.
Lahan untuk digarap menjadi kawasan tanaman kedelai masih cukup luas. Desa-desa lain yang sebelumnya terdapat kawasan galian pasir dan tidak produktif diharapkan mengubahnya menjadi areal tanaman kedelai.
Upaya kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan untuk mengembangkan kedelai di Jabar itu, menurut Iwan, cukup memungkinkan bisa terwujud jika semuanya bisa berkomitmen dan fokus untuk pengembangan kedelai di daerahnya.
Kabupaten Kuningan yang memiliki 376 desa, jika setiap desa bisa menanam kedelai di lahan 10 hektare, maka cukup banyak kedelai yang dihasilkan. Ini bisa membantu memenuhi kebutuhan pasar sehingga tidak terlalu menggantungkan pada kedelai impor.
Peluang pengembangan tanaman pangan kedelai itu saat ini sudah mendapatkan jaminan dari pemerintah terkait harga, bahkan sudah ada yang siap membelinya sehingga petani tidak perlu khawatir kedelai hasil panen sulit dijual.
Oleh karena itu perlu lebih masif lagi budi daya kedelai karena pemerintah menjamin harganya sehingga petani tinggal mengikuti. Sukses merehabilitasi lahan bekas galian pasir itu mendapat liputan TV Aljazeera.