Sementara itu, Direktur Operasional PT Bio Farma Rahman Roestan mengatakan keberadaan laboratorium jejaring ini sangat berarti untuk memperkuat kerja sama riset dan pengembangan agar vaksin dan produk bioteknologi yang dibutuhkan oleh negara OKI bisa disiapkan dengan baik.
“Ini bisa kita jadikan sebagai kontribusi Indonesia untuk dunia,” kata Rahman.
Baca juga: Perwakilan negara OKI kunjungi tempat produksi vaksin Bio Farma di Bandung
Dia menilai Indonesia memiliki teknologi riset dan pengembangan vaksin yang dapat dikolaborasikan dengan negara anggota OKI lainnya. Karena, Indonesia menjadi satu dari 10 negara OKI yang memiliki pabrik vaksin.
“Dari 57 negara anggota OKI, ada 10 negara yang punya pabrik vaksin. Dari 10 tersebut, yang sudah diakui WHO untuk program vaksinasi dasar adalah Senegal dan Indonesia. Akan tetapi, Senegal hanya punya satu vaksin, Indonesia punya 14 vaksin yang sudah diakui dunia,” kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unpad dan Bio Farma beri pelatihan empat peneliti dari negara OKI
Unpad dan Bio Farma beri pelatihan 4 peneliti dari negara OKI
Senin, 19 September 2022 16:02 WIB