Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menggelar program pasar murah di 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung guna mengatasi beban masyarakat imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan pasar murah itu bakal menjual sejumlah kebutuhan pokok masyarakat dengan harga murah seperti beras, minyak goreng, terigu, gula, telur, dan komoditas lainnya.
Baca juga: Kota Bandung tambah sumur resapan atasi banjir di Cibaduyut
Baca juga: Kota Bandung tambah sumur resapan atasi banjir di Cibaduyut
"Kita berharap tidak terlalu signifikan imbasnya dari kenaikan bahan bakar minyak ini. Kita juga akan melakukan sosialisasi kepada paguyuban lurah dan camat terkait pelaksanaan pasar murah nanti," kata Elly di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Adapun pasar murah itu mulai digelar pada Selasa (20/9) di sejumlah kecamatan. Kegiatan tersebut hanya berlangsung setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis, selama lima pekan.
Menurutnya kenaikan harga BBM itu memang berimbas pada kenaikan harga komoditas pangan. Di antaranya, kata dia, harga ikan laut yang kini naik sekitar Rp5 ribu karena kebutuhan BBM para nelayan yang juga naik.
Namun, kata dia, sejumlah komoditas kebutuhan pokok seperti telur dan cabai harganya justru belum terdampak oleh kenaikan harga BBM dan masih sama seperti sebelumnya.
Baca juga: Kota Bandung manfaatkan 2 ha lahan TNI AD untuk TPST
Baca juga: Kota Bandung manfaatkan 2 ha lahan TNI AD untuk TPST
"Belum terlihat sejauh ini inflasi, karena justru harga pangan cenderung turun, seperti telur, cabai juga sudah menunjukkan penurunan dari harga sebelumnya," kata dia.
Pasar murah tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung guna mencegah inflasi akibat kenaikan harga BBM. Pemkot Bandung pun menggelontorkan Rp9,2 miliar dari pergeseran dana transfer umum (DTU) untuk berbagai program padat karya, salah satunya pasar murah.