Kota Bandung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyebutkan sebanyak 40 puskesmas di daerah itu telah meluncurkan penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) guna meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan ILP adalah bagian dari transformasi sistem kesehatan untuk memberikan pelayanan yang lebih dekat dan mudah diakses masyarakat.
Baca juga: Pemkot Bandung menyosialisasikan manfaat penyebaran nyamuk ber-Wolbachia
“Kesehatan adalah hak seluruh warga Kota Bandung. Melalui program ini, puskesmas tidak hanya menjadi tempat untuk berobat, tetapi juga pusat pencegahan dan promosi kesehatan,” kata Anhar di Bandung, Senin.
Dia mengatakan transformasi layanan untuk puskesmas pada program ILP di Kota Bandung mencakup tiga fokus utama yakni pola kerja layanan kesehatan primer, penguatan struktur pelayanan kesehatan dari tingkat kelurahan hingga RT/RW, dan meningkatkan pemantauan kesehatan berbasis wilayah.
“Saat ini sebanyak 40 dari 80 puskesmas di Kota Bandung telah mengimplementasikan ILP, dengan sisanya direncanakan menyusul pada tahun 2025,” kata Anhar.
Dia menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari transformasi sistem kesehatan nasional untuk mendorong masyarakat lebih peduli pada kesehatan sebelum jatuh sakit.
“Puskesmas harus menjadi pusat kesehatan yang proaktif. Warga sehat pun diharapkan datang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan mendapatkan edukasi,” kata dia.
Penjabat Wali Kota Bandung A Koswara menekankan pentingnya pendekatan lintas sektor dalam keberhasilan ILP. Ia juga menyoroti perlunya perbaikan pengelolaan limbah domestik sebagai upaya mendukung kesehatan masyarakat secara menyeluruh.