Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengungkapkan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di tiap daerah kemungkinan akan tidak sama di seluruh Puskesmas di provinsi itu sebanyak 1.106.
Menurut Plh Asda 1 Jabar Dodo Suhendar mengatakan untuk teknis CKG, melihat lokasi tempat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) itu berada, sehingga kemungkinan akan berbeda pelayanan satu dan lainnya.
Baca juga: 51 puskesmas di Bekasi siap layani Program CKG
"Jadi, teknisnya melihat lokasinya di mana. Kan mungkin beda di daerah perkotaan, ada EKG (untuk jantung) dan lainnya, sedangkan daerah lainnya mungkin tak ada," kata Dodo di Bandung, Senin.
Lebih lanjut, Dodo mengatakan bahwa perlu ada yang dikembangkan dalam sistem informasi pengumuman pada masyarakat.
"Karenanya, harus punya nomor handphone ya, kemudian buat grup khusus misal khusus hipertensi atau lainnya. Untuk memberikan informasi," ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan semua Kementerian/Lembaga (K/L), pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kota, hingga kelurahan, mempersiapkan segala kebutuhan penyelenggaraan PKG ini bagi 280 juta penduduk sebagai target sasaran.
Program ini diklaim sudah disosialisasikan pemerintah secara masif, baik memanfaatkan digital maupun door to door kepada masyarakat, setidaknya selama satu bulan sebelum dimulai secara serentak hari ini di sejumlah puskesmas se-Indonesia.
Untuk pelaksanaan perdana ini, setiap puskesmas melayani pengecekan kesehatan dengan kuota sebanyak 30 orang.