"Jadi hari ini saya monitor ternyata secara umum tidak terjadi kenaikan signifikan oleh BBM. Yang naik terpengaruh itu hanya ikan-ikan yang tadi Rp20 ribu dijual Rp26 ribu pas ditanya memang karena BBM naik," kata dia.
'Lain-lain terpengaruh karena suplai bukan karena BBM, yaitu cabai sudah turun tapi belum harga normal. Jadi bukan karena suplai BBM," lanjut Ridwan Kamil.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan menuturkan, secara umum belum ada kenaikan harga komoditas di pasar Jawa Barat.
Baca juga: Kunjungi Pasar Baltos, Ridwan Kamil sebut harga sembako stabil pasca penyesuaian tarif BBM
"Dan sesuai yang disampaikan oleh Pak Gubernur, bahwa pertama kami juga melakukan pengawasan dan pemantauan setiap hari, tidak hanya di Pasar Balubur tapi di beberapa wilayah di Jabar," kata Iendra.
Ketika ditanyakan tentang naiknya harga ikan, Iendra menuturkan hal itu disebabkan biaya transportasi dari offtaker yang cenderung membengkak akibat kenaikan harga BBM.
Oleh karenanya, lanjut Iendra, salah satu alokasi subsidi tersebut diarahkan untuk nelayan.
"Dan biasanya kenaikan harga itu bukan dari petani, nelayan, atau peternak tapi dari off taker karena dia memerlukan transportasi. Terlebih, kalau offtaker-nya rantai pasoknya panjang. Nah ini sampai ke pasar itu akan lebih mahal," ujar dia.