Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat (Jabar) Iendra Sofyan berharap penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) kepada kalangan buruh di daerah ini bisa tepat sasaran agar uang tersebut dapat membantu ekonomi mereka.
"Kami berharap kondisi buruh dengan upah rendah tersebut bisa tertolong dengan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM subsidi sebesar Rp600 ribu," kata Iendra Sofyan di Bandung, Selasa.
Iendra Sofyan mengatakan, pihaknya bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat sedang mendiskusikan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi pada kalangan buruh.
"Jadi yang saya khawatirkan ialah tentang nasib kawan-kawan buruh yang upahnya masih di bawah Rp3,5 juta,” katanya.
Ia menuturkan kemungkinan kelompok buruh dengan upah tersebut menggelar demo penolakan sangat bisa terjadi meskipun pihaknya berharap situasi tersebut bisa diredam.
Iendra menilai tuntutan buruh akan muncul seiring kenaikan harga-harga.
"Sehingga buruh ingin naik lagi pendapatannya, mudah-mudahan kenaikan harga tidak terlalu tinggi," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Disperindag Jawa Barat sedang memantau situasi di sektor industri yang dipastikan juga turut terpengaruh dengan kenaikan harga BBM.
Iendra menilai kenaikan operasional industri akan terjadi, namun sepanjang pasokan bahan baku lancar maka situasinya bisa terkendali.
"Jadi mungkin nanti ada kenaikan bahan baku, jadi sedikit banyak kenaikan BBM ini pasti akan mempengaruhi industri," kata dia.
Pihaknya juga berharap pemerintah pusat bisa memberikan bantuan dan stimulus pada sektor transportasi dan logistik agar ancaman kenaikan harga bisa dicegah.
"Harapan kami untuk distribusi atau logistik ini bisa ditekan, jadi tidak lagi menjadi alasan untuk menaikkan harga," kata dia.