Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut memastikan akan memfasilitasi dan mengawal investasi yang masuk ke Indonesia.
Sebanyak 10 pimpinan perusahaan yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Posco, Lotte Chemical, LG Corp, CJ Group, LS Group, GS E&C, Samsung Electronics, LX Holdings, Taekwang, KCC Glass, serta turut hadir Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae-sung.
Lebih lanjut, Bahlil menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia serius dalam menarik investasi berkualitas sebanyak-banyaknya ke Indonesia. Hal itu diwujudkan melalui penyederhanaan kebijakan di bidang investasi melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, khususnya terkait penerbitan perizinan berusaha dan pemberian insentif fiskal melalui sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko.
CEO Posco Kim Hag-dong menyampaikan bahwa saat ini Posco berinisiasi untuk memulai investasi tahap kedua yaitu pabrik baja terintegrasi yang akan memproduksi baja untuk otomotif, termasuk kendaraan listrik, dengan rencana nilai investasi sebesar 3,5 miliar dolar AS.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar rencana investasi tersebut berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Kami ucapkan terima kasih banyak atas kesempatan yang diberikan, terutama kepada Presiden Joko Widodo yang telah mendukung proyek kami," kata Kim Hag-dong.
Sementara itu, Vice Chairman/CEO Lotte Chemical Kim Gyo-hyun mengungkapkan proyek investasinya dapat berjalan dengan baik atas dukungan dan perhatian dari Pemerintah Indonesia dengan dibangunnya kompleks petrokimia di Cilegon.
Investasi Lotte Chemical sebelumnya mengalami kendala di lapangan hingga proyeknya tertunda selama empat tahun dan dapat berjalan kembali atas adanya dukungan dan fasilitasi dari Kementerian Investasi/BKPM.
"Dengan adanya perusahaan kami di Indonesia, kami harap bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat. Untuk itu, kami siap untuk mendengar apa saja yang diperlukan oleh masyarakat. Melalui kesempatan ini, saya harapkan perhatian dan dukungan yang berkelanjutan dari Pemerintah Indonesia dan saya harap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik," ujar Kim Gyo-hyun.
Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan jaminan akan menyelesaikan kendala investasi secara cepat jika para pemimpin perusahaan (CEO) dari Korea Selatan menemukan hambatan di lapangan.
“Saya tadi tidak mendengarkan keluhan-keluhan yang berat yang mungkin terjadi di lapangan. Tetapi apabila ada masalah-masalah tolong disampaikan kepada Menteri Investasi Bahlil atau kepada Menko Maritim dan Investasi (Luhut Panjaitan), kalau ada masalah. Kalau mentok berdua ini tidak bisa menyelesaikan bisa ke saya, baik yang berkaitan dengan izin-izin, baik yang mungkin berkaitan dengan imigrasi dan lain-lainnya," kata Presiden sebagaimana informasi dari Biro Pers Sekretariat Presiden dikutip di Jakarta.