Jakarta (ANTARA) - Fitur Electric Power Steering (EPS) semakin jamak digunakan pada mobil Toyota, mulai dari kelas entry level hingga model flagship.
Teknologi EPS tidak lagi menggunakan fluida sehingga hampir bebas perawatan dan ringkas secara mekanis. Meski demikian, pemilik mobil harus tetap waspada terkait hal-hal yang bisa mengganggu performa EPS.
“Keberadaan fitur EPS membuat pengemudi dapat mengendalikan mobil dengan mudah dan nyaman. Namun tetap harus waspada pada hal yang bisa membuatnya mengalami gangguan,” kata Aftersales Business Division Head Auto2000 Nur Imansyah Tara.
Berikut sejumlah kerusakan yang dapat terjadi pada EPS, dikutip dari siaran pers yang diterima Antara, Senin (27/6).
Aki dan alternator kurang daya listrik
Tenaga EPS bersumber dari daya listrik yang diproduksi oleh aki dan alternator mobil.
Ketika aki mobil bermasalah, bahkan sampai tekor atau soak, tenaga listrik yang dialirkan akan menjadi lemah dan bisa mengganggu motor EPS bila dibiarkan. Termasuk distribusi daya listrik dari alternator yang mengambil alih tugas aki ketika mobil berjalan.
Pastikan aki, alternator, dan sistem kelistrikan lain yang terkait dengan EPS selalu dalam kondisi prima dengan lewat servis berkala.
Gangguan pada motor EPS
Motor EPS merupakan pengolah tenaga gerak yang berasal dari listrik untuk memutarkan steering shaft, sesuai pembacaan sensor sudut putar kemudi.
Komponen utama ini terletak di bagian bawah mobil, maka pastikan pelindung air dan kotoran motor EPS dalam keadaan baik.
Begitu air masuk ke dalam motor, maka setir akan terasa berat ketika diputar ke salah satu sisi. Termasuk risiko hubungan singkat arus listrik dan memicu karat di dalam motor EPS.
Gangguan pada steering rack
Steering rack merupakan komponen yang menyalurkan pergerakan dari motor EPS ke roda mobil.
Pastikan kondisi karet penutup di ujung kiri dan kanan steering rack tidak robek, supaya tidak terkontaminasi oleh kotoran yang dapat membuat pergerakan roda tidak sempurna.
Cross joint steering shaft alami gangguan
Kerusakan pada komponen yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor EPS ke steering rack ini biasanya karena sambungan pada cross joint longgar, sehingga shaft oblak dan pergerakannnya tidak beraturan.
Cara mendeteksi kerusakan komponen ini, dengarkan jika ada suara aneh dari belakang kemudi ketika setir dibelokkan.
Sensor EPS tidak bekerja
EPS umumnya bekerja sesuai dengan kondisi kendaraan yang dipantau oleh beberapa sensor.
Biasanya elektrik power steering menggunakan dua sensor utama, yaitu torque sensor untuk membaca besar putaran mesin ke roda dan speed sensor untuk mengetahui kecepatan aktual mobil dan menyesuaikan bobot EPS.
Jika kedua sensor ini malfungsi, EPS tidak akan akurat dalam beroperasi.
Gangguan pada modul EPS
Modul EPS merupakan pengolah data dari sensor sudut putaran setir untuk memerintahkan proses kerja pada sistem EPS.
Selama dasbor tidak terendam air dan tidak terjadi korsleting, komponen ini kemungkinan kecil bermasalah karena posisi modul umumnya berada di dalam dasbor.
Tapi jika rusak, maka setir mobil tidak akan berfungsi sama sekali. Jangan paksakan menjalankan mobil dan segera hubungi Emergency Roadside Assistance (ERA) agar dapat segera diperbaiki.
Penyebabkan remote rusak
Auto2000 dalam laman resminya, pada Rabu mebhelaskan ada empat hal yang bisa menyebabkan remote kendaraan tidak bisa berfungsi dengan baik.
Remote dalam keadaan rusak
Salah satu penyebab yang membuat pintu mobil tidak bisa dikunci dengan remote adalah kerusakan pada remote mobil itu sendiri. Salah satu ciri remote mobil yang rusak adalah lampu indikator dari remote tidak menyala atau tombol-tombol yang ada pada remote mengalami kerusakan seperti tidak dapat ditekan.
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan remote mobil rusak, antara lain: remote mobil sering terjatuh, remote mobil sering tertekan, dan bahkan remote mobil sering ketumpahan air. Oleh karena itu, perhatikan di mana Anda meletakkan remote mobil, jangan sampai disimpan di tempat sembarangan agar tidak rusak.
Baterai yang sudah drop
Baterai remote mobil yang habis juga dapat menyebabkan pintu mobil tidak bisa dikunci dengan remote. Salah satu ciri baterai remote yang habis adalah lampu indikator dari remote mobil tidak menyala saat tombol perintah ditekan. Baterai sendiri adalah sumber daya tenaga dari remote mobil. Maka dari itu, ketika baterai remote mobil habis, Anda harus segera mengganti baterai tersebut agar fungsi remote mobil bisa digunakan kembali.
Receiver remote mobil rusak
Ada beberapa komponen remote mobil yang tertanam langsung di dalam mobil, salah satunya adalah receiver dari remote mobil tersebut. Fungsi dari receiver remote mobil adalah untuk menerima gelombang yang diberikan oleh remote mobil ketika salah satu tombolnya ditekan.
Receiver dari remote mobil akan menginterpretasikan perintah yang diberikan seperti mengunci pintu mobil dan akan mengeksekusinya. Jadi, jika receiver remote mobil mengalami kerusakan, perintah yang diberikan tidak akan bisa dijalankan. Oleh karena itu, jika hal ini terjadi, Anda harus segera memperbaikinya.
Frekuensi remote mobil terganggu
Daerah dengan gelombang elektromagnetik yang tinggi bisa saja mempengaruhi kinerja remote mobil seperti membuat pintu mobil tidak bisa dikunci dengan remote. Daerah seperti ini biasanya adalah area di sekitar menara SUTET (Saluran Udara Tekanan Ekstra Tinggi), menara radio atau TV, dan sejenisnya.
Namun tenang saja, gangguan tersebut biasanya hanya bersifat sementara dan tidak akan mempengaruhi performa remote mobil ketika Anda berada di daerah lain. Agar remote mobil tetap bekerja dengan normal, hindari area dengan gelombang elektromagnetik tinggi yang dapat mengganggu frekuensi remote mobil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kenali gangguan yang bisa terjadi pada Electric Power Steering