"Saya persilakan dokter Anjar untuk menjelaskan. Beliau adalah ahli penyakit dalam di RSPAD," ujar Andika.
Ketika disinggung apakah kasus tersebut akan diusut kepada pembuat narasi hoaks, Andika menegaskan tidak akan mencari pelaku.
"Kita tidak akan mencari dan tidak perlu. Hanya informasi ini ga usah lagi dipercaya. Karena gak benar, seperti yang diberitakan di medsos," tegasnya.
Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Kolonel (Ckm) dr. Anjar Budi Astoro, mengatakan narasi pada informasi yang viral disebutkan anggota TNI mempunyai titik-titik di tangannya.
Menurut Anjar informasi tadi bagus karena memberikan keterangan dan sekaligus penyuluhan tentang bagaimana membuat dan mencegah atau menangkal cacar monyet masuk ke Indonesia.
"Tetapi, yang tidak enaknya bahwa yang sakit itu anggota TNI," ujar Anjar.
Menurut dia, anggota yang dimaksud dalam video tadi merupakan Babinsa asal Lampung, tetapi anggota itu tidak mengidap penyakit cacar monyet.
"Anggota ini, sudah dirawat beberapa hari tapi tidak ada perbaikan. Terakhir ada mimisan kemudian muncul bercak-bercak. Ada gangguan darah yang memunculkan bintik-bintiknya. Setelah kita evakuasi ke RSPAD sudah semakin berat dan waktu itu gejala yang menonjol adalah kekurangan darah," jelasnya.