Monkeypox menular pada manusia kali pertama sejak 1970 di Republik Kongo. Kemudian menjadi endemik di Afrika Barat dan Afrika Tengah, yakni Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Ghana, Sierra Leone, Gabon dan Sudan Selatan.
Sejak 13 Mei 2022, ada 28 negara nonendemis melaporkan Monkeypox, di antaranya 1.536 kasus suspek di Afrika dan 1.285 kasus terkonfirmasi di Eropa, Amerika dan Australia.
Menurut Syahril, masa inkubasi Monkeypox berkisar 5-13 hari atau 5-21 hari sejak tertular. Terdapat dua periode inkubasi, yakni masa invasi selama 0-5 hari, demam tinggi, sefalgia berat, limfadenopati, myalgia dan astenia.
Selanjutnya adalah masa erupsi berkisar 1-3 hari usai mengalami demam serta terjadi ruam pada kulit. "Ruam 95 persen mengenai wajah, telapak tangan dan kaki 75 persen, Mukosa 70 persen, alat kelamin 30 persen, selaput lendir mata 20 persen.
"Monkeypox akan sembuh dengan sendirinya dalam dua hingga empat pekan," katanya.
Menurut Syahril, kelompok paling rentan tertular berasal dari kalangan anak-anak, usia 40-50 tahun dan penderita imunocompromissed atau mereka yang mengalami permasalahan pada sistem imun.
Kejadian komplikasi yang mungkin terjadi adalah infeksi sekunder, bronkopneumonia, sepsis, ensefalitis, infeksi kornea sehingga menyebabkan kebutaan.
Kemenkes pastikan sembilan kasus yang dicurigai, tak terbukti cacar monyet
Jumat, 24 Juni 2022 17:28 WIB