Bogor (ANTARA) - Guru Besar Imunologi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University Prof I Wayan Teguh Wibawan menyatakan bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit hewan berkuku genap yang mudah menular tapi tingkat kematiannya rendah.
“Tingkat kematian pada kasus ini di bawah lima persen. Penanganan dini dari penyakit ini akan memberikan tingkat kesembuhan yang tinggi. Beberapa obat yang dapat diberikan untuk PMK adalah antibiotik, anti radang, dan vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh,” kata I Wayan Teguh Wibawan pada sebuah webinar yang dikutip dari keterangan tertulis IPB University, Sabtu.
Baca juga: Pemkot Depok catat ada 42 ekor sapi alami gejala PMK
Menurut Wayan Teguh, kunci dari penanganan PMK di Indonesia adalah dengan mengendalikan lalu lintas ternak, penerapan biosekuriti yang ketat, serta pelaksanaan vaksinasi.
“Terdapat tujuh serotipe virus PMK yang ada di dunia dan yang paling banyak menginfeksi adalah serotype A dan O,” katanya.
Sementara itu, Drh Pebi Purwo Suseno dari Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, menyampaikan bahwa penyakit PMK yang menyerang ternak di Indonesia adalah serotype O.
Tingkat kematian ternak akibat PMK rendah, sebut Guru Besar IPB
Sabtu, 4 Juni 2022 19:49 WIB