“Sapi merupakan spesies indikator, yaitu hewan yang menunjukkan gejala sangat jelas. Babi merupakan 'amplifying host', yaitu inang yang dapat mempercepat replikasi dari virus PMK. Domba dan kambing merupakan hewan ternak yang tidak menunjukkan gejala klinis jelas,” tuturnya.
Beberapa prinsip pencegahan penularan penyakit PMK, kata dia, adalah mencegah kontak hewan peka seperti sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi dengan virus PMK.
Menurut dia, upaya pencegahan penyakit PMK yang utama adalah biosekuriti. Hewan dapat ditransportasikan dengan dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan berwenang terlebih dahulu untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
Baca juga: Penyakit mulut-kuku sudah masuk Kota Sukabumi peternak diimbau waspada
“Daging yang berasal dari hewan penderita PMK yang tidak sengaja tersembelih aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan bagi manusia. Beberapa herbal dan jamu yang mampu meningkatkan kekebalan dapat diaplikasikan untuk menangani PMK,” imbuhnya.
Sementara itu, ramainya isu PMK pada hewan ternak terutama sapi, berdampak pada penjualan daging sapi menurun di sejumlah daerah.
Pedagang daging sapi di pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, menyatakan omzet penjualan turun akibat informasi penularan PMK.
Tingkat kematian ternak akibat PMK rendah, sebut Guru Besar IPB
Sabtu, 4 Juni 2022 19:49 WIB