Garut (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), menyampaikan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak, seperti sapi, berhasil terkendali dengan angka kesembuhan ternak jauh lebih banyak dibandingkan yang mati.
"Alhamdulillah masih bisa kita kendalikan," kata Kepala Diskannak Kabupaten Garut Benyi Yoga Gunasantika di Garut, Kamis.
Baca juga: Kementan memasok 4.150 dosis vaksin PMK untuk ternak di Garut
Ia menuturkan tim kesehatan hewan dari Diskannak Garut terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran wabah PMK, antara lain dengan memberikan vaksinasi dan juga pengobatan.
Tercatat selama 2025, kata dia, kondisi ternak terjangkit PMK mencapai 760 kasus dengan rincian 40 ternak mati, 80 ternak masih dalam penanganan, dan sisanya berhasil disembuhkan.
"Terakhir kondisi PMK ini ada 760-an kasus ya, 600 kasus lebih kita sudah selesaikan," katanya.
Ia menyampaikan pemberian vaksin PMK untuk ternak yang sehat di Garut telah mampu mengendalikan penyebaran wabah PMK, sehingga tidak menimbulkan kerugian yang besar bagi peternak maupun mengganggu pasokan kebutuhan daging di pasaran.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya sudah mendapatkan 4.150 dosis vaksin PMK dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengatasi PMK dan selanjutnya akan mengusulkan kembali kebutuhan vaksin untuk Garut.
"Kami juga sedang mengusulkan untuk penambahan dosis vaksin ke pusat," katanya.
Terkait adanya kasus kematian ternak akibat PMK, kata dia, salah satu penyebabnya karena ada sebagian peternak menolak vaksinasi karena berbagai alasan, seperti ketakutan ternaknya tertular dari adanya mobilisasi petugas vaksin.
Padahal, lanjut dia, seluruh petugas yang melakukan penanganan ternak untuk pencegahan PMK itu sudah sesuai prosedur, seperti terlebih dahulu sterilisasi sebelum masuk kandang.