Houston (ANTARA) - Harga minyak sedikit berubah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), menetap dengan naik tipis karena kekhawatiran atas kemungkinan resesi bersaing dengan prospek permintaan bahan bakar yang lebih tinggi dengan musim mengemudi musim panas AS yang akan datang dan rencana Shanghai dibuka kembali setelah dua bulan penguncian virus corona.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli menguat satu sen atau 0,01 persen, menjadi menetap di 110,29 dolar AS per barel, setelah sempat menguat lebih dari 1,60 dolar AS atau 1,5 persen. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli terangkat 87 sen atau 0,7 persen, menjadi ditutup di 113,42 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak naik di pasar yang ketat saat musim mengemudi AS makin dekat
"Ada awan hitam berkumpul di sekitar pasar keuangan di sini dan itu mulai berdampak pada minyak mentah," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.
"Kesehatan ekonomi global dipertanyakan pada saat ini," tambahnya.
Berbagai ancaman terhadap ekonomi global melampaui kekhawatiran orang-orang kaya di dunia pada KTT ekonomi tahunan Davos, dengan beberapa menandai risiko resesi di seluruh dunia.
Harga minyak hampir datar, kekhawatiran resesi imbangi prospek permintaan
Selasa, 24 Mei 2022 8:05 WIB