Sistem ganjil genap masih diterapkan di jalur utama Puncak-Cianjur akhir pekan

Cianjur, Jabar (ANTARA) - Polres Cianjur, Jawa Barat, masih menerapkan sistem ganjil genap saat libur akhir pekan, sebagai upaya antisipasi macet di jalur Puncak-Cianjur, meski arus lalu lintas jalur utama hingga Sabtu petang terpantau ramai lancar.

Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, mengatakan pihaknya masih memberlakukan sistem ganjil genap untuk kendaraan dari luar kota menuju Puncak-Cipanas, sebagai upaya antisipasi macet yang kerap terjadi saat libur akhir pekan dan libur panjang. Namun penerapannya tidak seketat saat libur panjang akhir pekan.

Baca juga: Bupati Cianjur minta warga tetap waspada wabah penularan COVID-19

"Untuk akhir pekan kali ini, jalur Puncak-Cianjur ramai lancar, tidak ada antrean hanya laju kendaraan tersendat di beberapa titik. Penerapan ganjil genap masih diberlakukan namun tidak terlalu ketat," katanya.

Namun pihaknya tetap menyiagakan tim pengurai dan anggota Satlantas Polres Cianjur, Sabtu petang sebagai upaya antisipasi terjadinya lonjakan arus terutama setelah tempat wisata di tutup.

"Anggota tetap disiagakan guna antisipasi terjadinya lonjakan arus pada petang hari. Kami juga mengimbau agar pengguna jalan tetap mematuhi aturan lalulintas dan arahan petugas saat terjadi antrean," katanya.

Baca juga: Jalur utama Pagelaran Cianjur kembali dapat dilalui setelah terdampak longsor

Pantauan Antara, arus kendaraan yang melintas di sepanjang jalur Puncak-Cianjur, ramai lancar, tidak terlihat antrean kendaraan termasuk di titik rawan macet seperti Jalan Raya Pacet hingga pertigaan Hanjawar. Hanya laju kendaraan tersendat akibat keluar masuk kendaraan.

Sedangkan jalur menuju tempat wisata di Puncak-Cipanas, tidak seramai libur akhir pekan sebelumnya, per menit kendaraan yang melintas 20 sampai 30 kendaraan didominasi kendaraan bernopol ganjil asal Jabodetabek. Termasuk di sejumlah hotel dan restoran kendaraan yang terparkir dapat dihitung jari.

Baca juga: PHRI Cianjur: Libur panjang Lebaran dan Waisak jadi momentum pemulihan ekonomi