Bandung (ANTARA) -
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (IUD) Jawa Barat (Jabar) menyatakan beban puncak listrik siang hari saat libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau Lebaran 2022 di provinsi itu naik 13,2 persen dibandingkan tahun lalu.
Iwan Ridwan menyampaikan beban listrik malam saat libur Idul Fitri 1443 Hijriah mengalami penurunan dibanding tahun lalu menjadi 4.733 MW atau turun sebesar lima persen. Beban listrik malam hari saat libur Lebaran tahun lalu sebesar 4.987 MW.
Selanjutnya, beban listrik siang pada hari kedua Lebaran mencapai 3820 MW, lebih rendah dibandingkan hari pertama. Sebaliknya, pemakaian listrik malam hari pada hari kedua Lebaran 2022 lebih tinggi dibandingkan hari pertama, dengan pemakaian 4858 MW.
Meski ada kenaikan beban puncak saat Lebaran, kata dia, namun konsumsi listriknya masih lebih rendah dibandingkan hari hari biasa.
"Beban puncak listrik saat Lebaran dan hari biasa tentu berbeda. Apabila ditilik dari waktu beban puncak tertingginya, beban puncak siang hari biasa lebih tinggi daripada malam," kata dia
Sebaliknya saat Lebaran, beban puncak malam hari yang tertinggi, dipengaruhi oleh berkurangnya aktivitas industri dan bisnis dimana konsumsi listriknya lebih tinggi dibanding golongan pelanggan lainnya.
Sebelum libur Lebaran, tepatnya pada hari Kamis 28 April 2022 beban listrik siang hari mencapai 6316 MW dan malam hari 6642 MW.
Iwan menambahkan bahwa hari pertama masuk kerja setelah libur Idul Fitri 1443 Hijriah, meski ada yang bekerja dari rumah, beban listrik sudah mengalami peningkatan. Beban listrik siang pada 9 Mei 2022 sebesar 7252 MW dan malam sebesar 7153 MW.
"Hari pertama setelah libur panjang di Jawa Barat sudah seperti biasa lagi dimana beban listrik siang lebih tinggi dibanding malam hari, bisnis dan industri sudah mulai aktif," katanya.