"Beban puncak listrik saat Lebaran dan hari biasa tentu berbeda. Apabila ditilik dari waktu beban puncak tertingginya, beban puncak siang hari biasa lebih tinggi daripada malam," kata dia
Sebaliknya saat Lebaran, beban puncak malam hari yang tertinggi, dipengaruhi oleh berkurangnya aktivitas industri dan bisnis dimana konsumsi listriknya lebih tinggi dibanding golongan pelanggan lainnya.
"Terkait pemakaian listriknya, pemakaian listrik saat liburan Idul Fitri tahun ini lebih rendah baik siang maupun malam hari karena banyak kantor, bisnis, dan industri yang libur atau mengurangi aktivitas saat libur," kata Iwan.
Baca juga: PLN: Konsumsi listrik sektor industri tekstil di Jabar tumbuh 11 persen
Sebelum libur Lebaran, tepatnya pada hari Kamis 28 April 2022 beban listrik siang hari mencapai 6316 MW dan malam hari 6642 MW.
Iwan menambahkan bahwa hari pertama masuk kerja setelah libur Idul Fitri 1443 Hijriah, meski ada yang bekerja dari rumah, beban listrik sudah mengalami peningkatan. Beban listrik siang pada 9 Mei 2022 sebesar 7252 MW dan malam sebesar 7153 MW.
"Hari pertama setelah libur panjang di Jawa Barat sudah seperti biasa lagi dimana beban listrik siang lebih tinggi dibanding malam hari, bisnis dan industri sudah mulai aktif," katanya.