Cianjur (ANTARA) - Memasuki H+7 Lebaran jalur utama Cianjur, Jawa Barat, mulai sepi dari pemudik sehingga arus lalulintas mulai kembali normal bahkan tergolong sepi terutama di titik rawan macet mulai dari Jalan Raya Bandung-Cianjur hingga Jalan Raya Cipanas-Puncak.
Pantauan ANTARA, Selasa arus kendaraan yang melintas dengan laju di atas rata-rata terlihat mulai dari Jalan Raya Bandung hingga kawasan Puncak Pass, pertigaan yang selama satu pekan terakhir dipasangi kerucut pembatas di tengah jalan sudah dilepas.
Baca juga: Polres Garut pantau hari terakhir arus balik Lebaran menggunakan paramotor
Petugas di masing-masing pos pam sudah ditarik, namun tim pengurai antrean masih di siagakan untuk mengantisipasi ketika terjadi volume kendaraan kembali meningkat menjelang petang. Petugas Satlantas Polres Cianjur dan petugas di masing-masing polsek sudah kembali bertugas seperti biasa.
Sehari sebelumnya sejak pagi hingga malam, antrean kendaraan dengan ciri khas mudik dengan tujuan balik ke arah Bogor dan seterusnya masih terlihat tinggi dengan laju tersendat di sejumlah titik rawan macet seperti pintu kereta api Cipeuyeum, Pasar Ciranjang dan Pasar Cipanas.
KBO Lantas Polres Cianjur, Iptu Yudistira, mengatakan memasuki H+7 lebaran, volume kendaraan yang melintas sudah berkurang jauh dibandingkan beberapa hari sebelumnya karena sebagian besar pemudik sudah kembali ke kota asal masing-masing.
Baca juga: Hari terakhir libur Lebaran kunjungan ke objek wisata di Garut ramai
"Kalau puncak arus balik terjadi pada H+4 hingga H+5 lebaran, sedangkan pada H+6 lebaran sudah menurun tajam hingga hari ini," katanya.
Yudistira menambahkan menjelang sore volume kendaraan dengan tujuan Bogor terlihat kembali meningkat didominasi kendaraan pendatang dan warga yang hendak bersilaturahmi serta berwisata terjadi di jalur utama Puncak-Cipanas.
"Untuk antisipasi tim pengurai antrean dan petugas Satlantas Polres Cianjur, masih disiagakan di titik rawan macet. Tidak ada antrean hingga sore namun volume kendaraan bertambah seiring tutupnya tempat wisata," katanya.
Baca juga: Disparbud Jabar: Membludaknya wisatawan tak berpengaruh signifikan ke UMKM sekitar