"Sekarang ini ada 1.000 orang lebih yang mendapat santunan untuk anak-anak yatim dan dhuafa di Garut," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenag Garut Cece Hidayat saat penyerahan santunan di aula Kemenag Garut, Jalan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Kamis.
Baca juga: Polisi Garut beberapa kali berlakukan satu arah atasi kemacetan di Limbangan-Malangbong
Pihaknya bersama perbankan mitra telah mengumpulkan uang dengan total sebesar Rp100 jutaan yang selanjutnya dibagikan kepada anak yatim dan dhuafa di Garut.
Tahap awal, kata dia, secara simbolis diberikan kepada 300 orang, kemudian santunan berupa uang tunai diberikan langsung ke sejumlah madrasah maupun panti asuhan di Garut.
"Total dana yang disiapkan untuk santunan ini hampir Rp100 juta, kami berikan bukan berupa paket, tapi berupa uang yang setiap orangnya diberikan bervariasi, jadi tidak semuanya sama," katanya.
Ia menyampaikan kegiatan sosial itu merupakan agenda rutin tiap tahun, setiap tahun jumlah penerimanya selalu bertambah termasuk tahun ini cukup banyak mencapai 1.000 orang.
Ia berharap santunan yang diberikan dapat memberikan manfaat bagi mereka untuk digunakan berbagai kebutuhan saat Ramadhan maupun Lebaran nanti.
"Ya, ini merupakan kepedulian Kemenag Garut sekaligus silaturahmi bahwa Kemenag ada di tengah-tengah masyarakat dalam rangka melayani masyarakat, bahwa kami peduli," kata Cece Hidayat.
Selain Kemenag Garut, di tempat lain Pemerintah Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi juga menyalurkan bantuan santunan uang kepada anak yatim dan yatim piatu maupun janda-janda tua yang membutuhkan bantuan.
Kepala Desa Sukasenang Iwan Ridwan mengatakan pihaknya menyiapkan anggaran dari dana desa, dan juga perhatian dari perusahaan swasta PT Sido Agung yang menyalurkan uang kepada ratusan anak yatim dan juga perempuan berstatus janda.
Baca juga: Pelaku usaha kuliner di Garut berkolaborasi dengan produsen cokelat dunia
"Kami memberikan santunan kepada janda dan anak yatim yang ada di lingkungan desa kami ini dengan jumlah total mencapai 342 orang," kata Iwan.
Ia menjelaskan pemberian santunan itu mendapatkan dukungan tambahan dana dari perusahaan swasta yang telah menunjukkan kepedulian perusahan terhadap masyarakat di Desa Sukasenang.
Program bantuan sosial itu, kata dia, sudah berlangsung sejak 2016 untuk meringankan beban ekonomi masyarakat, kemudian sempat terhenti pada 2019 dan 2021 karena ada pandemi COVID-19.
"Selain untuk anak yatim, dan janda, kami juga sudah menyalurkan bantuan untuk Linmas, dan juga guru ngaji, besarannya Rp550 ribu," demikian Iwan Ridwan.
Baca juga: Bupati Garut izinkan ASN gunakan kendaraan dinas untuk mudik Lebaran