Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup meningkat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) yang menguat.
Pada akhir perdagangan Rabu, kurs rupiah naik 72 poin atau 0,45 persen menjadi Rp16.028 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.100 per dolar AS.
"Kuatnya kinerja rupiah didukung oleh penurunan yang terjadi pada mata uang dolar AS setelah rilis data PPI yang menguat di atas ekspektasi, sehingga menandakan bahwa inflasi masih tetap tinggi," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Taufan menuturkan data PPI memberikan lebih banyak pembenaran untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama oleh bank sentral AS atau The Fed sehingga menopang kenaikan rupiah.
Indeks Harga Produsen AS mencapai tingkat tertingginya dalam satu tahun terakhir. Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan pada Selasa, angka PPI AS naik 2,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada April 2024, dibandingkan kenaikan 1,8 persen yang tercatat pada Maret 2024, dan sejalan dengan estimasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah meningkat setelah rilis Indeks Harga Produsen AS yang menguat