Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerapkan teknologi pengelolaan sampah berbasis Refuse Derived Fuel (RDF) yang beroperasi di empat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di kota itu.
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan empat TPST yang beroperasi menggunakan teknologi tersebut antara lain, Babakan Siliwangi (Baksil), Jalan Indramayu, Ence Azis dan Batununggal.
Baca juga: Kota Bandung ditargetkan jadi percontohan pengelolaan sampah di Jabar
“Dengan adanya teknologi RDF ini, timbunan sampah Kota Bandung ke TPA Sarimukti berkurang,” kata Bambang di Bandung, Rabu.
Bambang menjelaskan bahwa pengelolaan sampah berbasis RDF yang dihasilkan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil dalam berbagai industri.
“Selain mengurangi dampak lingkungan dari sampah, penerapan RDF juga membantu memanfaatkan sumber daya secara efisien,” kata dia.
Adapun teknologi RDF merupakan proses pengolahan sampah meliputi pengeringan untuk mengurangi kadar airnya menjadi kurang dari 25 persen. Kemudian dicacah menjadi ukuran 2-10 centimeter hingga berbentuk serbuk-serbuk yang siap digunakan sebagai bahan bakar alternatif.
Selain itu, dia menjelaskan pengelolaan sampah di sektor kewilayahan pun sudah mengalami kemajuan dengan peningkatan Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang sudah mencapai 278 KBS di tingkat RW di Kota Bandung.