Jakarta (ANTARA) - Ekonom dari Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan nilai tukar rupiah cenderung bergerak fluktuatif dengan kecenderungan stabil.
“Pasar masih mencermati perkembangan sentimen global dan domestik,” ujar dia kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan di Jakarta, Selasa, bergerak melemah 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.787 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.777 per dolar AS.
Pergerakan dolar AS masih menjadi faktor utama yang memengaruhi ruang gerak rupiah, khususnya terkait ekspektasi arah kebijakan Federal Reserve atau The Fed dan imbal hasil obligasi AS.
Melihat dari sisi domestik, stabilitas kebijakan Bank Indonesia (BI) dinilai tetap menjadi faktor penahan volatilitas rupiah.
Adapun isu defisit anggaran, lanjutnya, kekhawatiran tersebut memang dapat memberikan sentimen terhadap pasar, terutama dalam jangka pendek. Namun, dampaknya terhadap rupiah sejauh ini dianggap masih relatif terbatas.
“Selama pemerintah menjaga kredibilitas kebijakan fiskal dan koordinasi dengan otoritas moneter tetap terjaga, tekanan terhadap rupiah diperkirakan tidak akan berlangsung signifikan,” kata Taufan.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga bergerak melemah di level Rp16.790 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.773 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah cenderung bergerak fluktuatif pada Selasa ini
