Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta, Jumat, bergerak menguat 13 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.710 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.723 per dolar AS.
Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memperkirakan kurs rupiah menguat seiring data inflasi AS lebih lemah dari perkiraan.
"Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat di kisaran Rp16.680-Rp16.730 dipengaruhi oleh sentimen global data inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan," ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Mengutip Anadolu, tercatat Consumer Price Index (CPI) tahunan AS sebesar 2,7 persen pada bulan November 2025 atau lebih rendah dari proyeksi pasar 3,1 persen dan turun dari 3 persen pada bulan September 2025.
Adapun tingkat inflasi bulanan adalah 0,2 persen pada bulan November, turun dari 0,3 persen pada bulan September. Pada bulan Oktober, data inflasi tidak dirilis karena penutupan pemerintah federal.
Menurut Rully, pelemahan inflasi AS menguatkan kembali harapan penurunan bunga oleh Federal Reserve pada Januari 2026.
