New York (ANTARA) - Harga minyak naik moderat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang ketatnya pasokan di seluruh dunia, digarisbawahi oleh penarikan lain dalam persediaan sulingan dan bensin AS.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni menguat 33 sen menjadi menetap di 105,32 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni terangkat 32 sen menjadi ditutup pada 102,02 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak menguat dipicu ketegangan gas Rusia dan harapan stimulus China
Pasar rebound di akhir sesi setelah kehilangan kekuatan hampir sepanjang hari, sebagian karena penguatan dolar dan karena China bergulat dengan wabah virus corona baru yang melemahkan permintaan. Namun, langkah Rusia untuk menghentikan pengiriman gas ke dua negara Eropa menambah kekhawatiran keseluruhan tentang pasokan energi yang ketat.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan stok minyak mentah naik hanya 692.000 barel pekan lalu, jauh dari ekspektasi, sementara persediaan distilat, yang meliputi solar dan bahan bakar jet, turun ke level terendah sejak Mei 2008.
Penurunan stok sulingan membantu mendorong minyak pemanas berjangka AS ke rekor penutupan sepanjang masa di lebih dari 4,67 dolar AS per galon. Pabrik penyulingan memproses minyak mentah menjadi solar, bahan bakar jet dan produk lainnya, dan penyulingan AS telah berjalan dengan kecepatan tinggi untuk memenuhi permintaan, terutama di Eropa, pengguna besar bahan bakar diesel.
Harga minyak naik, kekhawatiran pasokan di seluruh dunia menjadi perhatian
Kamis, 28 April 2022 7:59 WIB