Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, mencatat penurunan angka stunting sekitar 850 ribu balita atau secara persentase, dari tahun 2019 sebanyak 32,9 persen menjadi 12,69 persen dari pada 2021.
"Kunci utama kan pengetahuan masyarakat dan keluarga akan bahaya stunting. Jadi keluarga itu pihak utama yang harus mampu menghindari secara dini dari persoalan stunting," ungkap Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Cibinong, Bogor, Selasa.
Menurutnya, Pemkab Bogor pun terus berupaya mencapai target Bogor Bebas Stunting (Gobest), dengan berbagai cara, salah satunya mampu menghindari persoalan yang dapat mempengaruhi anak lahir stunting.
Iwan menyebutkan, selama ini Pemkab Bogor mengandalkan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) agar mengerahkan kadernya dalam mengedukasi keluarga tentang bahaya stunting.
"TP-PKK juga memetakan masalah stunting di daerah masing-masing hingga memperoleh data akurat serta menemukan solusi yang tepat demi mencapai zero stunting di Kabupaten Bogor," kata Iwan.
Sementara, Ketua TP-PKK Kabupaten Bogor, Halimatu Sadiyah Iwan mengajak para kaum ibu melakukan konvergensi stunting di Kabupaten Bogor melalui Bimbingan Teknis Kelas Ibu, Konvergensi Stunting dan pengelolaan Bina Keluarga Balita (BKB).
Menurutnya, Bimbingan Teknis Konvergensi Stunting dan bulan penimbangan Balita penting untuk dilakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pembinaan kelompok Kelas Ibu agar para ibu memiliki bekal pengetahuan yang baik dalam mengasuh dan mendidik balita, agar tumbuh sehat, cerdas dan menjadi generasi emas penerus bangsa.
Kabupaten Bogor catat penurunan angka stunting
Rabu, 20 April 2022 4:19 WIB