“Hal ini menyebabkan proporsi impor meningkat hingga 80 persen dari kebutuhan nasional. Hal ini menunjukkan bahwa harga kedelai di Indonesia sangat bergantung pada harga pasar internasional. Mengikuti aturan transmisi harga pangan, perubahan harga di pasar internasional akan ditransmisikan ke pasar domestik, meskipun akan ada jeda waktu sekitar dua sampai tiga bulan," jelasnya.
Evy menyampaikan, oleh karena itu dalam jangka pendek kebijakan yang direkomendasikan antara lain mewajibkan importir menyerap sebagian kedelai produksi dalam negeri untuk sementara waktu.
Baca juga: Kota Bogor gandeng IPB garap agrowisata halal di Rancamaya
“Prasyarat penerapan kebijakan ini adalah akurasi spasial data petani. Pemerintah harus menetapkan target rasio impor terhadap produksi kedelai dalam negeri yang kemudian disusun dalam flow map untuk mencapai peningkatan produksi dan melonggarkan impor dengan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai perwakilan pemerintah serta melakukan kerja sama bilateral dan Business to Business untuk meningkatkan efisiensi logistik,” jelasnya.
Sementara itu, yang ketiga Evy menjelaskan dalam kasus daging sapi, situasi kritis bermula dari ketergantungan pada negara pemasok yang dominan, yaitu Australia. Fluktuasi produksi dan harga di negara pemasok secara langsung mengganggu pasar domestik.
3 kebijakan antisipasi kenaikan harga pangan yang direkomendasikan IPB
Kamis, 7 April 2022 8:03 WIB