"Minyak telah merayap lebih tinggi hari ini karena Eropa mengisyaratkan bahwa mereka sedang mempersiapkan sanksi baru terhadap Rusia," kata analis senior OANDA Jeffrey Halley.
Perkiraan kehilangan pasokan minyak Rusia berkisar antara 1 juta hingga 3 juta barel per hari (bph), semakin memperketat pasar global yang sudah bergulat dengan persediaan yang rendah.
Baca juga: Minyak jatuh setelah gencatan senjata konflik Timur Tengah
“Stok yang dinormalisasi berada pada posisi terendah dalam sejarah dan defisit yang disesuaikan secara musiman tetap besar dan semakin buruk,” kata analis Goldman Sachs, menambahkan bahwa peningkatan besar dalam konsumsi bahan bakar jet diperkirakan terjadi musim panas ini dengan kembalinya perjalanan internasional.
Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga minyak 2023 menjadi 115 dolar AS per barel dari 110 dolar AS per barel karena pasokan bahan bakar yang ketat dan permintaan yang kuat meskipun ada penguncian COVID-19 di China dan rekor rilis cadangan strategis oleh Amerika Serikat.
Harga minyak merosot sekitar 13 persen minggu lalu setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa hingga 1 juta barel per hari minyak akan dijual dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS selama enam bulan mulai Mei. Biden mengatakan rilis tersebut, yang ketiga dalam enam bulan, akan berfungsi sebagai jembatan sampai produsen dalam negeri dapat meningkatkan produksi dan menyeimbangkan penawaran dan permintaan.
Harga minyak naik dipicu kekhawatiran pasokan saat pembicaraan Iran terhenti
Senin, 4 April 2022 15:59 WIB