Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta uji KIR kendaraan agar mengikuti aturan dan diperketat sehubungan dengan kecelakaan truk maut di Cimahi yang terjadi Senin.
Kecelakaan di Jalan Kolonel Masturi (Kolmas) tepatnya di Kampung Warung Muncang RT 01/13, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat itu, menyebabkan satu korban meninggal dunia.
Baca juga: Dishub Cimahi: Penggunaan bus untuk study tour wajib sertakan hasil uji kir
"Saya sudah instruksikan kepada Kadis Perhubungan untuk melaksanakan uji KIR sesuai aturan berlaku dan saya juga minta agar tidak ada suap dan pungli di lokasi, artinya mobil tidak diperiksa. Hanya dicap atau ditandai sudah diperiksa padahal tidak," kata Bey di Gedung Sate Bandung, Senin.
Tak hanya itu, dirinya meminta para pengusaha bus maupun truk hingga sopir agar memastikan terlebih dahulu kendaraan sebelum berangkat.
Apabila dirasakan bahwa kendaraan dalam kondisi tidak baik, jangan sampai memaksakan untuk jalan.
Pasalnya, menurut Bey, bahwa kecelakaan di lalu lintas dapat berdampak banyak bagi para pengguna jalan lainnya.
"Rem blong sudah bisa diprediksi sebelumnya. Injak dua kali baru ada rem, itu tanda enggak normal. Kalau rusak jangan dipakai, karena kalau celaka menimbulkan banyak kerugian," tuturnya.
Terkait dengan kecelakaan yang terjadi pada Senin siang itu, Bey mengucapkan bela sungkawanya.
"Saya baca, ada korban satu meninggal. Saya sampaikan duka cita mendalam pada keluarga korban. Semoga almarhum diterima amal ibadahnya dan mendapatkan tempat di sisi Allah," katanya.
Kecelakaan di Jalan Kolonel Masturi (Kolmas) tepatnya di Kampung Warung Muncang RT 01/13, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat itu, menyebabkan satu korban meninggal dunia.
Baca juga: Dishub Cimahi: Penggunaan bus untuk study tour wajib sertakan hasil uji kir
"Saya sudah instruksikan kepada Kadis Perhubungan untuk melaksanakan uji KIR sesuai aturan berlaku dan saya juga minta agar tidak ada suap dan pungli di lokasi, artinya mobil tidak diperiksa. Hanya dicap atau ditandai sudah diperiksa padahal tidak," kata Bey di Gedung Sate Bandung, Senin.
Tak hanya itu, dirinya meminta para pengusaha bus maupun truk hingga sopir agar memastikan terlebih dahulu kendaraan sebelum berangkat.
Apabila dirasakan bahwa kendaraan dalam kondisi tidak baik, jangan sampai memaksakan untuk jalan.
Pasalnya, menurut Bey, bahwa kecelakaan di lalu lintas dapat berdampak banyak bagi para pengguna jalan lainnya.
"Rem blong sudah bisa diprediksi sebelumnya. Injak dua kali baru ada rem, itu tanda enggak normal. Kalau rusak jangan dipakai, karena kalau celaka menimbulkan banyak kerugian," tuturnya.
Terkait dengan kecelakaan yang terjadi pada Senin siang itu, Bey mengucapkan bela sungkawanya.
"Saya baca, ada korban satu meninggal. Saya sampaikan duka cita mendalam pada keluarga korban. Semoga almarhum diterima amal ibadahnya dan mendapatkan tempat di sisi Allah," katanya.