Singapura (ANTARA) - Harga minyak naik sekitar satu dolar AS di sesi Asia pada Senin sore, karena kekhawatiran atas pasokan yang ketat berlanjut setelah Jerman memperingatkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dan pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran dihentikan.
Minyak mentah berjangka Brent terangkat 94 sen atau 0,9 persen, menjadi diperdagangkan di 105,33 dolar AS per barel pada pukul 07.28 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS menguat 92 sen atau 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 100,19 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak terus merosot karena pelepasan cadangan, gencatan senjata Yaman
Kedua kontrak tergelincir satu dolar AS ketika pasar dibuka pada Senin, tetapi rebound setelah Iran menyalahkan Amerika Serikat karena menghentikan pembicaraan yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 mereka, yang akan memungkinkan pencabutan sanksi terhadap pasokan minyak Iran.
Ini menambah kekhawatiran tentang pasokan yang ketat. Ekspor minyak mentah dan produk minyak Rusia telah terkena sanksi Barat dan keengganan pembeli setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Jerman mengatakan pada Minggu (3/4/2022) bahwa Barat akan setuju untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dalam beberapa hari mendatang setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di dekat Kyiv. Rusia telah menolak tuduhan kejahatan perang dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" yang bertujuan untuk demiliterisasi Ukraina.
Harga minyak naik dipicu kekhawatiran pasokan saat pembicaraan Iran terhenti
Senin, 4 April 2022 15:59 WIB