Singapura (ANTARA) - Harga minyak memperpanjang kerugiannya pada Senin, karena investor mengamati pelepasan pasokan dari cadangan strategis dari negara-negara konsumen, sementara gencatan senjata di Yaman dapat meredakan kekhawatiran gangguan pasokan di Timur Tengah.
Minyak mentah berjangka Brent turun 79 sen atau 0,8 persen, menjadi diperdagangkan di 103,60 dolar AS per barel pada pukul 00.37 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di 98,45 dolar AS per barel, turun 82 sen atau 0,8 persen. Kedua kontrak tergelincir 1 dolar AS ketika pasar dibuka pada Senin.
Baca juga: Minyak jatuh setelah gencatan senjata konflik Timur Tengah
PBB telah menengahi gencatan senjata dua bulan antara koalisi yang dipimpin Saudi dan kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran untuk pertama kalinya dalam konflik tujuh tahun. Fasilitas minyak Saudi telah diserang oleh Houthi selama konflik, menambah gangguan pasokan dari Rusia.
"Ini adalah ancaman terhadap pasokan, dan gencatan senjata akan mengurangi ancaman itu terhadap pasokan," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.
Produksi kondensat minyak dan gas di eksportir No. 2 dunia itu turun menjadi 11,01 juta barel per hari (bph) pada Maret, dari rata-rata produksi 11,08 juta barel per hari pada Februari, kata sumber industri. Penyulingan dan ekspor minyak Rusia telah terkena sanksi Barat dan keengganan pembeli menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Perkiraan kehilangan pasokan minyak Rusia berkisar antara 1 juta hingga 3 juta barel per hari.
Harga minyak terus merosot karena pelepasan cadangan, gencatan senjata Yaman
Senin, 4 April 2022 8:56 WIB